Mesuji Lampung, Tribunpass – Diduga Kepala Sekolah SMAN 01 Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung ,Tercium bau korupsi, yang mana dalam pengelolaan anggaran dana bantuan operasional sekolah (bos) Kinerja mulai tahun 2022 hingga 2024 banyak yang diselewengkan oknum Ks selaku penguasa anggaran dan pengelola anggaran untuk kepentingan pribadi,’ Jumat 20 Sep 2024
Awak media selaku alat kontrol Sosial yang mana membantu Pemerintah mengawasi Pengunaan anggaran yang dipergunakan oleh oknum penguasa anggaran, agar realisasi pengunaan anggaran bisa sesuai dengan spesifikasi dan regulasinya, sesuai Juknis
dimasing-masing anggaran.
Hasil investigasi awak media di lapangan, pengunaan dana operasional sekolah (Bos) Kinerja disekolah SMAN 01 Tanjung Raya, Diduga banyak yang dikorupsikan oleh oknum kepala sekolah,
Angaran bos kinerja yang sudah dikucurkan pemerintah di sekolah SMAN 01 Tanjung Raya pada Tahun 2022. Rp,155.000.000, (seratus lima puluh lima juta rupiah)
Tahun 2023.
Rp.90.000.000 (sembilan puluh juta rupiah)
Tahun 2024.Rp. 45.000.000 (empat puluh lima juta rupiah) Sangat Fantastis.
Namun sangat di sayangkan diduga realisasi pengunaan nya tidak sesuai dengan regulasinya, kuat dugaan dana tersebut banyak di selewengkan oleh oknum penguasa anggaran
“Pasalnya diduga pengunaan dari beberapa komponen memang sudah dibiayai olah bos reguler, selain itu, tidak ada transparan nya oknum kepala sekolah Sudomo dalam pengelolaan dana bantuan bos Kinerja tersebut,
Sebelum berita ini diterbitkan, karna susahnya untuk bertemu dengan kepala sekolah SMAN 01 Tanjung Raya, Awak media mencoba melakukan kordinasi sekaligus konfirmasi melalui WhatsApp, Namun sangat disayangkan tampa bicara dua kali, Nomor WhatsApp awak media langsung diblokir oknum kepala sekolah tersebut.
Maka dari itu, Diminta kepada Instansi terkait baik Pusat atau Daerah agar benar – benar usut sampai tuntas terkait pengunaan dana bantuan bos Kinerja yang diduga banyak di selewengkan oknum Kepala sekolah SMAN 01 Tanjung Raya yang tujuan untuk memperkaya diri sendiri hingga ratusan juta diduga Negara telah dirugikan. (RED)