Aceh Timur | Sejumlah kepala di Aceh Timur angkat bicara terkait pemberitaan yang dinilai menyudutkan mereka, yang ditulis oleh salah satu oknum wartawan dari Kota Langsa berinisial H.
Pemberitaan yang beredar beberapa waktu terakhir menyoroti dugaan ketidakterbukaan pengelolaan dana desa. Namun setelah ditelusuri, tudingan itu diduga kuat dilatarbelakangi kekecewaan pribadi sang wartawan karena tidak diakomodir dalam program publikasi media yang dikoordinir secara resmi oleh Forum Media Mitra Dana Desa.
“Kami tidak ingin membalas dengan asumsi. Tapi masyarakat perlu tahu, setiap anggaran publikasi desa memiliki mekanisme tersendiri dan tidak bisa diintervensi oleh siapa pun,” tegas salah satu kepala desa di Kecamatan Birem Bayeun, Jumat (4/4/2025).
Ia menjelaskan, program publikasi yang dilakukan oleh para keuchik di Aceh Timur bertujuan untuk transparansi penggunaan dana desa, bukan untuk memenuhi permintaan personal dari individu yang mengatasnamakan media.
mereka selalu mendorong keterbukaan informasi publik, namun tetap sesuai dengan regulasi. “Kami terbuka terhadap kritik, tetapi bukan kritik yang lahir dari motif kekecewaan pribadi karena tidak mendapatkan ‘jatah’,” ujar beberapa kepala desa lainnya di kecamatan Birem Bayeun.
Sementara itu, Forum Media Mitra Dana Desa juga menyesalkan munculnya pemberitaan yang cenderung menyerang dan tidak melalui konfirmasi langsung kepada pihak-pihak terkait. “Jika ada keberatan, mari disampaikan melalui forum yang benar, bukan dengan membuat berita yang sarat muatan emosi pribadi,” kata Masri Koordinator Forum tersebut.
Masyarakat pun diminta untuk tetap cermat dalam menyikapi pemberitaan dan tidak mudah terprovokasi. Sebab, dalam era keterbukaan saat ini, setiap pihak punya hak untuk mengawasi dan juga berkewajiban menjaga objektivitas.
(Pimred}