Aceh Utara – Lagi lagi Gampong di Aceh Utara diterpa isu yang tidak sedap soal Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) “GEUBRIENA” kali ini Desa Kota Panton Labu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, dimana pengelolaannya terkesan tertutup dan diduga hanya menguntungkan pihak tertentu saja seperti Geuchik dan para pengurus BUMG tersebut.
Salah satu sumber media ini, warga Gampong Kota Panton Labu, berinisial (K), menyebutkan, setahunya ada dibuatkan kios disewakan pertahun dari dana BUMG tersebut tetapi diduga yang pegang hasilnya Geuchik.
” Setahu saya bang, ada dibuatkan 4 unit kios disewakan pertahun diduga 8 juta rupiah, berjalan selama 4 tahun, ketua BUMG sudah banyak didatangi masyarakat menanyakan soal bagi hasil, tidak tahu katanya, uang sama Geuchik Semua,” ucap sumber tersebut.
Sumber yang sama menambahkan lagi, Modal BUMG tersebut yang saya tahu, dipost dari Dana Desa tahun 2020 sekitar 95 juta, simpan pinjam kepada masyarakat, tidak jalan, 2020 100 juta dibangun kios tersebut, seingat saya tidak pernah ada dibuatkan rapat khusus untuk membahas dan mempertanggungkawabkan masalah BUMG tersebut kepada masyarakat,” paparnya.
” Saya selaku masyarakat Gampong Kota Panton Labu berharap Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengaudit dana BUMG di Gampong kami, karena terkesan tertutup dan kami menduga hanya mengutungkan segelintir orang saja,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua BUMG “GEUBRIENA”, Moehadjir Syah, saat dikonfirmasi, Kamis, 09/01/2025, via pesan Whatsapp pribadinya, menyebutkan, Perihal terkesan tertutup karena BUMG kita cuma 4 unit kios.
” Modal tahun 2020 Rp 95 juta untuk Simpan Pinjam (SPP), modal tahun 2021 Rp 100 juta untuk membangun kios, saya selalu buat Lpj setiap 20 Juli karena saya cuma ambil sewa kios milik BUMG, SPP modal Masyarakat cuma berjalan 2 tahun, tahun pertama ada keuntungan dan bagi hasil kas ke Desa, setelah jalan tahun ke 2 sudah macet,” ucapnya.
Tambahnya lagi, Keuntungannya dibagi beberapa persen untuk Desa dan pengurus, keuntungan untuk desa udah saya setor secara manual dan tidak melalui rekening disertakan dengan kwitansi disaksikan oleh Tuha Peuet di Kantor Geuchik, bagi hasil sewa kios yang beralamat, jalan Medan-Banda Aceh depan fakultas Muhammadiyah Panton Labu toko cat warna biru,” paparnya.
” Keuntungan waktu itu disetorkan kepada Geuchik sekitar, 15.664.500, disaksikan oleh Tuha Peuet 19 Maret 2022, Lpj saya tahun pertama saya jadi ketua BUMG, selanjutnya tahun ke 2 waktu covid spp macet dan saya belum membuat lpj kepada Geuchik bang, dan pada tahun, 2022, 2023, dan 2024 belum saya buat lpj karena uang sewa keude sudah saya pakai dan saya belum punya uang pertanggungjawaban, saya sudah lapor sama Tuha Peuet dan minta keringanan waktu untuk membayar ke Desa uang hasil sewa keude sejumlah 9,3 juta/tahun berarti 2 tahun 18,6 juta belum saya setor ke desa, bagi hasil sewa keude sampai sekarang masih berjalan,” tambahnya lagi.
Perihal rapat terus terang saya tidak mengerti bang, karena kota Panton Labu tidak pernah ada anggaran baru dan program baru untuk BUMG, koreksi kalau salah bang sata betul betul belum mengerti perihal itu bang, saya ditunjuk sebagai Ketua BUMG tahun 2018 dan anggarannya diplot tahun 2019, 2019 saya buat program SPP dan rupanya itu sangat merugikan desa, anggaran tahun 2020 disarankan mini market dan saya menolak sehingga saya bangun 4 unit kios, agar kedepannya siapa yang jadi ketua BUMG tidak sakit kepala memikirkan pendapatan Gampong,” lanjut ketua BUMG lagi.
” Yang tinggal sama masyarakat yang belum dikembalikan ke BUMG sekitar 81 juta, ada yang sudah merantau dan sudah meninggal, sisanya saya timpakan ke rehab kios karena yang sewa banyak yang komplain perihal parkir diepan toko dana nya kita pakai untuk cor tempat parkir, setelah kita cor ada proyek pemerintah pelebaran jalan itu sudah rugi lagi BUMG nya, sebenarnya BUMG kita dengan masyarakat semua tahu aset cuma itu aset BUMG kita, ada oknum masyarakat sentimen pribadi sama saya sehingga jalannya cuma mengobok obok BUMG kalau di desa saya itu sudah rahasia umum, dari persen saya sebagai pengurus saya banyak membantu masyarakat sudah pas lebaran,” pungkasnya.
Sementara itu, Geuchik Kota Panton Labu, H. Hasballah, belum memberikan konfirmasi resmi sampai berita ini tayang, dikarenakan belum dapat tersambung, walaupun awak media sudah mencoba menghubungi via whastapp dan telepon seluler.(Fadly P.B)