Ket foto:Selebaran hasil survai yang disebut sebut diterbitkan oleh LSI terhadap sejumlah nama yang berpotensi sebagai walikota banda aceh pilkada 2024
BANDA ACEH: Terkait dengan beredarnya selebaran hasil survei sejumlah nama bakal calon walikota Banda Aceh yang mengatasnamakan Lembaga Survei Indonesia (LSI), Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hasan membantah bahwa produk tersebut milik mereka. Djayadi menegaskan bahwa LSI tidak pernah menerbitkan hasil survei seperti yang beredar, dan menyatakan bahwa ini merupakan tindakan manipulatif yang mencederai kepercayaan publik.
Fajarul, Aktivis Aceh, juga mengkritik hasil survei tersebut. Ia menegaskan bahwa klaim kemenangan Teuku Irwan Djohan dalam survei tersebut adalah “survei bodong”. “Ini jelas terlalu bernafsu untuk menang dan merupakan bentuk pembohongan publik yang harus diwaspadai,” kata Fajarul.
Fajarul mengajak masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya pada hasil survei yang tidak jelas asal-usulnya. Ia mengingatkan warga kota untuk selalu memeriksa informasi dari sumber yang resmi dan terpercaya. “Jangan mudah terpengaruh oleh hoaks yang disebarkan oleh pihak-pihak tertentu yang hanya ingin mencitrakan diri,” tambahnya.
Menurut Fajarul, pemimpin yang harus dipilih adalah mereka yang memiliki integritas tinggi dan rekam jejak yang baik. “Pilkada Banda Aceh adalah momentum penting. Kita harus memilih pemimpin yang benar-benar peduli dan bekerja untuk masyarakat, bukan yang hanya ingin memanfaatkan momen ini untuk pencitraan,” tegasnya.
Irwan Djohan sendiri saat ini sedang menjadi sorotan media terkait dugaan korupsi dalam pengadaan kapal Aceh Hebat yang menelan anggaran mencapai Rp 178 miliar serta proyek pembangunan 12 ruas jalan senilai Rp 1,2 triliun. Dugaan ini semakin memperkuat kecurigaan publik terhadap integritas Irwan Djohan.
Dalam pemberitaan beberapa media, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Aliansi Mahasiswa Antikorupsi Aceh, melalui perwakilannya Mahmud Padang, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa dugaan keterlibatan Irwan Djohan sampai tuntas. “Kami tidak ingin ada pejabat yang lolos dari jeratan hukum jika memang terbukti bersalah,” tegas Mahmud.
Dalam situasi seperti ini, Fajarul berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya. “Mari kita jaga bersama integritas dan kejujuran dalam proses Pilkada ini. Pilihlah pemimpin yang benar-benar berkomitmen untuk membangun Banda Aceh ke arah yang lebih baik,” tutupnya.