Saat Kepemimpinan Menutup Pintu Untuk Akal Sehat

AGUS SURIADI

- Redaksi

Minggu, 10 Agustus 2025 - 11:22 WIB

50512 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : kanan penulis Agus Suriadi Pimred Tribunpasee.com Kiri M Sanusi Madli Pegiat Media Online Aceh.

BATU – SUMBANG | Diujung kabupaten Aceh timur, di desa kecil bernama Batu Sumbang, saya menulis catatan ini. Jauh dari hiruk pikuk pusat kekuasaan, tapi cukup dekat untuk merasakan dampaknya. Desa kami mungkin terpencil, tapi kami tidak buta. Dari sini, kami melihat arah kepemimpinan Aceh hari ini—dan arah itu, terus terang, mengkhawatirkan.

Aceh sedang berada di titik kritis. Kepemimpinan yang mestinya menjadi penuntun, kini justru menjadi penyumbat jalan bagi mereka yang berpikir. Intelektual, akademisi, aktivis, bahkan tokoh masyarakat yang punya visi dan integritas—semuanya seperti tak diberi ruang. Ide-ide mereka, yang lahir dari pengalaman, ilmu, dan cinta pada daerah ini, terlalu sering diabaikan. Bukan karena tak relevan, tapi karena mereka bukan bagian dari “lingkaran”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yang diutamakan justru kelompok sendiri—kerabat, teman, saudara, atau loyalis politik yang kerap miskin kapasitas, namun kaya koneksi. Sebuah peta kekuasaan yang dibangun bukan atas dasar kemampuan, tapi atas dasar kedekatan. Inilah wajah kroni isme yang nyata: kebijakan lahir dari ruang sempit kepentingan, bukan dari pertemuan antara akal sehat dan data.

Saya bukan satu-satunya yang melihat ini. Banyak di Aceh sadar, tapi terlalu lelah untuk bicara. Atau terlalu takut. Karena siapa yang berbeda, mudah sekali disingkirkan. Bahkan dibenturkan. Ya, strategi pecah belah kini makin kentara. Masyarakat Aceh tak lagi dituntun untuk bersatu membangun daerah, tapi justru dipetakan dalam kubu-kubu: siapa bersama siapa, siapa lawan siapa. Politik identitas dan loyalitas kelompok sempit jadi senjata untuk mempertahankan kekuasaan.

Akibatnya sudah terasa:

Potensi SDM Aceh yang cerdas dan berpengalaman terbuang. Mereka memilih diam, minggir, atau pergi. Yang bertahan hanya mereka yang siap tunduk, bukan mereka yang siap berpikir.

Kebijakan daerah kehilangan arah strategis. Banyak program tak berbasis data, hanya untuk citra atau bagi-bagi proyek.

Persatuan masyarakat Aceh melemah. Karena rasa percaya terkikis oleh kepentingan-kepentingan sempit.

Jika pola ini terus dibiarkan, jangan harap Aceh bisa bangkit. Daerah ini butuh kepemimpinan yang merangkul semua anak bangsa, bukan hanya yang satu warna. Butuh ruang untuk dialog, bukan tembok yang menutup mulut.

Saya menulis ini bukan karena benci. Justru karena cinta. Cinta pada Aceh, cinta pada desa saya, dan cinta pada harapan yang makin hari makin pudar. Dari Batu Sumbang yang jauh dari gemerlap kekuasaan, saya hanya ingin mengingatkan: masa depan tak akan dibangun oleh bisik-bisik kekuasaan, tapi oleh suara-suara yang jujur, berani, dan berpikir.

“Semoga Aceh segera membuka mata. Sebelum semuanya terlambat.”

Sebuah catatan kritis dari seorang jurnalis, Agus Suriadi.
Batu Sumbang, Simpang Jernih, Aceh Timur.

 

Berita Terkait

Wakil Bupati Aceh Timur Tinjau Dayah Suasana penuh haru Dan bahagia bagi para santri Dayah Baitul Huda Al-Aziziyah, Desa Paya Naden,
Jaga Keamanan Perairan, Satpolairud Polres Aceh Timur Lakukan Patroli Rutin
Melalui Door to Door System, Bhabinkamtibmas Polsek Banda Alam Membangun Kedekatan dengan Warga
Polres Aceh Timur Edukasi Keselamatan Kepada Pelajar, Rangkaian Operasi Zebra Seulawah 2025
Satlantas Polres Timur Limpahkan Tersangka Lakalantas ke Jaksa Penuntut Umum
Berkas Perkara Dinyatakan Lengkap, Polres Aceh Timur Serahkan Tersangka Pembunuhan Kurir ke Jaksa
SDN 1 Blang Nisam, MTsN 8 Aceh Timur Raih Prestasi Lewat Drumband
P2k Labuhan Keude Sungai Raya Terjebak Permainan Sendiri

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 03:07 WIB

Hadiri Musda JMSI Aceh, Sekda Aceh Minta Media Beri Kritikan Kontrukstif

Rabu, 19 November 2025 - 09:18 WIB

Sekda Aceh Lakukan Pembinaan Pada PKN Tingkat II 2025

Selasa, 18 November 2025 - 15:56 WIB

Polda Aceh Gandeng MPU dalam Membentuk Polisi yang Profesional dan Berakar pada Kearifan Lokal

Selasa, 18 November 2025 - 13:40 WIB

Sekda Aceh Sampaikan Nota Keuangan APBA 2026 di Paripurna DPRA

Selasa, 18 November 2025 - 11:18 WIB

Ketua Staf Ahli TP-PKK Aceh Buka Seminar Parenting Dalam Rangka Hari Anak Sedunia

Selasa, 18 November 2025 - 08:11 WIB

Mualem Salurkan Bantuan Kesiapsiagaan Bencana ke 10 Kabupaten

Selasa, 18 November 2025 - 08:05 WIB

Sekda Aceh Resmi Buka Pra PORA Anggar 2025

Senin, 17 November 2025 - 15:40 WIB

Gubernur Aceh Lantik Ketua dan Anggota Baitul Mal Aceh 2025–2030

Berita Terbaru