Banda Aceh – Suasana hangat penuh persaudaraan mewarnai Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, ketika Juru Bicara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Pase, Syardani M. Syarif atau yang akrab disapa Tgk. Jamaica, menyambut kedatangan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh yang baru. Momen tersebut ditandai dengan salam komando antara keduanya, sebuah gestur yang sarat makna simbolis: penghormatan, kebersamaan, dan komitmen bersama menjaga perdamaian Aceh pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Tgk. Jamaica menegaskan bahwa kehadirannya bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk penghargaan terhadap institusi kepolisian sebagai mitra penting dalam menjaga stabilitas keamanan di Aceh. Menurutnya, perubahan kepemimpinan di Polda Aceh harus dipandang sebagai momentum baru untuk memperkuat komunikasi antara mantan kombatan dengan aparat negara.
“Salam komando yang saya berikan adalah simbol komitmen kita bersama. Aceh yang damai harus terus kita rawat. Kehadiran Kapolda baru ini kami sambut dengan semangat baru,” ujar Tgk. Jamaica, menekankan bahwa keberlanjutan perdamaian harus dijaga dengan kerja sama nyata.
Ia juga berharap agar Kapolda Aceh yang baru dapat membuka ruang dialog yang lebih luas dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk para eks kombatan GAM. Dialog yang terbuka dinilai penting agar berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan keamanan di Aceh dapat diselesaikan dengan cara-cara bermartabat. “Dialog adalah kunci. Dengan komunikasi yang sehat, kita bisa mencari solusi bersama demi kemajuan Aceh,” tambahnya.
Suasana keakraban yang tercermin di bandara hari itu menjadi potret kecil dari semangat rekonsiliasi yang terus tumbuh di Bumi Serambi Mekkah. Dua dekade lebih pascaperdamaian Helsinki, relasi antara mantan kombatan dan aparat keamanan menunjukkan dinamika yang kian dewasa. Momen salam komando antara Jubir GAM Pase dan Kapolda Aceh bukan hanya simbol penyambutan, melainkan juga penegasan bahwa perdamaian yang diraih dengan penuh pengorbanan harus dirawat bersama melalui sinergi, saling percaya, dan keterbukaan. (*)