Aceh-Utara | Sejumlah Kepala Desa Kecamatan Baktiya, Kabupaten aceh utara, terasa lebih hangat dari hari biasanya. Tak hanya karena aroma kopi yang mengepul, tetapi juga karena suasana silaturahmi antara pimpinan media tribunpasee.com dan pemerintahan desa yang mengalir dari hati ke hati.
Dalam acara bertajuk “Ngopi Bareng kepala Desa dalam kecamatan baktiya,” salah satu kepala desa yang mewakili rekan rekan nya mengaku senang bisa ngopi bareng dengan pimpinan redaksi media ataupun wartawan untuk memperkuat jalinan komunikasi dan membangun kepercayaan yang selama ini kerap terganggu oleh persepsi miring terhadap profesi jurnalis.
mempererat hubungan dengan rekan-rekan wartawan dan membagikan informasi terkini tentang sejumlah Desa di kecamatan baktiya” ujar Kades syahbul dalam obrolan yang hangat dan santai.
Ngopi bareng ini bukan sekedar pertemuan formalitas. Di tengah obrolan santai, Syahbul membuka lembar demi lembar perkembangan desanya—mulai dari rencana pembangunan jangka pendek dan menengah, laporan realisasi kegiatan, hingga hambatan-hambatan di lapangan.
“Kami transparan. Apa yang sedang berjalan, apa yang belum selesai, dan apa yang menjadi kendala, kami sampaikan langsung. Karena teman-teman media inilah jembatan kami ke masyarakat luas,” ujar Syahbul penuh keterbukaan.
Diskusi pun mengalir, membahas isu-isu lokal seperti akses infrastruktur, partisipasi warga dalam pembangunan, hingga upaya digitalisasi pelayanan desa. Tak hanya satu arah, para jurnalis pun aktif memberi masukan.
Kehadiran media disambut hangat tak hanya sebagai peliput, tetapi sebagai mitra pembangunan. Hal itu tampak dari apresiasi yang datang dari para awak media.
“Acara ini sangat bermanfaat bagi kami untuk memperoleh informasi langsung dari pihak desa, sehingga tidak ada miskomunikasi,” ujar Agus Suriadi sang Pemred Media tribunpasee.com
Bagi Agus Suriadi, ajang silaturahmi ini merupakan bagian dari mengenalkan visi dan misi jaringan media mereka: menjadi mitra yang profesional, jujur, dan membangun.
Melalui dialog langsung seperti ini, citra media sebagai mitra konstruktif bisa tumbuh dan memperkuat relasi antarlini.
“Terust itu dibangun, bukan dibeli. Ngopi bareng seperti ini mempererat itu,” tambah Agus Suriadi menutup sesi bincang siang.
Syahbul membuktikan, bahwa ruang komunikasi antara pemerintah desa dan media bisa terjalin akrab dan penuh makna, selama ada niat baik dan hati yang terbuka.
Warkop Aneuk Arafah tepat nya di jalan Medan Banda Aceh desa Keude Alue ie puteh itu bukan hanya jadi lokasi pertemuan, tetapi menjadi simbol tumbuhnya budaya kolaborasi yang sehat dan transparan di akar rumput.























