Aceh Timur – Ratusan masyarakat penggarap lahan di Gampong Seuneubok Bayu, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, menggelar Maulidurrasul 1447 Hijriah di tengah kawasan yang sejak lama menjadi objek sengketa pada Minggu 16/11/2025.
Peringatan keagamaan itu sekaligus menjadi ajang warga menyampaikan keresahan atas keberadaan PT Parama Agro Sejahtera yang dinilai tidak menghadirkan manfaat ekonomi bagi masyarakat, melainkan memicu konflik lahan yang tak kunjung selesai.
Sejak pagi, hujan deras mengguyur lokasi acara dan membuat jalan akses menuju titik kegiatan berubah menjadi lumpur tebal. Kondisi itu tidak menyurutkan antusias warga, justru memperlihatkan kerasnya medan yang setiap hari mereka hadapi sebagai penggarap. Wakil Bupati Aceh Timur T Zainal Abidin hadir memenuhi undangan masyarakat dan harus dijemput menggunakan jonder karena kendaraan lainnya tidak mampu menembus jalur berlumpur tersebut.
Pimpinan Dayah Bustanur Arrisyadi Padang Kasah, Abi Fakrurrazi, menyambut kedatangan wabup dengan rasa haru. Ia menilai jarang ada pejabat yang mau turun langsung ke lokasi sengketa dalam kondisi hujan, jalan becek, dan tanpa momentum politik apa pun.
“Ini pertama kali kami melihat seorang wakil bupati hadir langsung di tengah ladang seperti ini, di saat hujan turun dan jalan penuh lumpur. Bukan pada masa kampanye, tapi benar-benar datang untuk melihat keadaan masyarakat,” ujar Abi Fakrurrazi.
Abi menegaskan bahwa lahan tersebut telah digarap masyarakat sejak 1998 dan kini menjadi tempat bergantungnya ratusan keluarga
“Yang menggarap di sini lebih dari 500 KK. Mereka menggantungkan hidup dari tanah ini sejak puluhan tahun. Sekarang tiba-tiba dipersoalkan. Kami berharap pemerintah membantu menyelesaikan persoalan ini dengan adil,” tegasnya
Ia menilai konflik yang terus berkepanjangan tanpa kepastian hanya memperbesar kecemasan warga. Abi meminta pemerintah tidak hanya sebatas mendengar, tetapi juga hadir dengan langkah konkret.
“Masyarakat tidak menuntut macam-macam. Kami hanya ingin kepastian agar tidak terus hidup dalam tekanan konflik,” lanjutnya.
Menanggapi aspirasi warga, Wakil Bupati T Zainal Abidin mengatakan pihaknya memahami sepenuhnya situasi yang dialami masyarakat. Ia menyebut kondisi jalan yang berlumpur dan hujan deras bukan halangan untuk datang mendengar langsung keluhan warga.
“Saya maklum dengan kondisi jalan dan cuaca hari ini. Ini bukan hal baru bagi saya, dan saya datang karena ingin melihat langsung apa yang terjadi di lapangan,” kata Wakil Bupati Aceh Timur
Wabup juga menyampaikan komitmen untuk membawa persoalan tersebut ke Bupati Aceh Timur dan mengajak semua unsur terkait segera duduk bersama.
“Saya minta masyarakat tetap tenang. Masalah ini akan saya sampaikan kepada bupati, dan kita akan ajak semua unsur terkait untuk mencari jalan keluar terbaik,” ujarnya
Bagi warga, kehadiran wabup di tengah hujan dan jalan berlumpur adalah sinyal awal perhatian pemerintah daerah terhadap persoalan yang selama ini menekan kehidupan lebih dari 500 kepala keluarga penggarap. Namun masyarakat tetap menunggu langkah nyata agar konflik ini tidak terus berulang seperti tahun-tahun sebelumnya.
{Red}






















